Kebodohan Yang Sama

Kenapa kadang kala masalah hidup datang bertubi-tubi...?
Bahkan sama, itu-itu saja masalahnya...?
Jatuh lagi dilubang yang sama.

Mungkin jawabannya : agar kita paham, karena mata pelajaran yang paling susah disekolah saja,
harus diajarkan berkali-kali

*Tere Liye

Penggalan novel itu berulang kali kubaca
Mencoba mencari makna dan maksud dari penulisnya...
Iya... tidak hanya masalah saja yang itu-itu saja
Kadang kebodohan-kebodohan yang itu-itu saja pun sering terjadi berulang-ulang..
Entahlah..

Apakah memang sulit untuk menghindarinya...
atau kita yang belum mampu mengambil pelajarannya
Mengapa menjadi begitu sulit....?
Apakah kita yang membuatnya sulit...
Entahlah...

Aku bertanya pada diriku sendiri...
Mengapa situasi ini seolah enggan pergi dariku...
Berulang kali kucoba menghindari dan pergi..
Namun situasi ini seolah mencengkramku dan tak rela membiarkanku pergi...

Datang lagi...lagi...dan lagi...
Mengapa...?
Bahkan kedatangannya kembali justru makin mencengkeramku
Sungguh aku ingin bebas...lepas dari kebodohan ini...
Cukupkanlah.... cukupkanlah...
Aku lelah.....

Diammu....

Sungguh kau boleh marah padaku...
Kau boleh melakukannya...
Kau juga boleh menghukumku...
Lakukan itu agar hatimu lega...

 

Aku yang salah...
Sungguh aku yang salah...
Aku menuduhmu seenaknya...
dan itu kulakukan berulang kali...

Maafkan aku karena mencurigai niat baikmu...
Itu terjadi karena aku sungguh takut..
Aku takut... aku benar-benar takut...
Aku takut dengan rasa yang kurasakan ini...

Ditengah kegembiraanku...
Sungguh aku merasa bersalah...
Tidak...ini tidak bisa dibiarkan...
Aku tidak sanggup menanggungnya...

Ini mungkin hanya pikiranku saja...
Ini mungkin hanya perasaanku saja..
Ini mungkin hanya sangkaanku..
Ini mungkin hanya dugaanku....ah aku tidak tau....

Maafkan Aku....
Hukumlah aku...
Marahlah aku
Tapi ku mohon jangan dengan diammu.....



 

Warnai Hidupmu...

Hidup bagaikan sebuah lembaran yang menunggu warna-warna yang membuatnya lebih indah...
Kita dilahirkan dengan lembaran putih bersih...
Diantara kita ada yang merubahnya menjadi hitam, ada pula yang menjaganya tetap putih...
Sedikit sekali orang yang mewarnai lembaran mereka dengan warna kehidupan

Mari kita berjalan-jalan mengelilingi warna-warna kehidupan disekeliling kita...
Warna-warna yang tidak biasa seperti yang lainnya...
Warnailah hidupmu dengan optimis, kesenangan dan kebahagiaan...

Betapa indahnya hidup dengan warna yang jauh dari hitam dan gelap...
Ketika kamu melewati kesempitan, jangan bersedih dan mengasingkan diri dalam kesedihan...
Hancurkanlah pengasinganmu dan mulailah mewarnai hidup dengan kesenangan...
Ketika kamu menghiasi hidupmu, ingatlah seseorang yang kamu cintai dan muliakan...
Ingatlah segala hal yang menyenangkan saat bersamanya...
Didekatnya...

Mulailah melukiskan lembaran yang indah dalam anganmu, yang dipenuhi perasaan indah dan hangat..
Kamu akan tersenyum tanpa merasakannya.....

(Dikutip dari buku La Tahzan For Woman -
Nabil bin Muhammad Mahmud)

Secangkir Kopi Loyalitas

Apa itu loyalitas...?
Adakah yang benar-benar mengerti apa itu loyalitas...?
Hari ini, pagi yang begitu hangat dikotaku...
Suguhan diawal bulan Oktober ini...
Semuanya dimulai dengan kata "Loyalitas"

Dalam hal ini, kita mungkin punya pengertian berbeda-beda dalam mengartikan kata loyalitas...
Tergantung dari sudut mana kita memandang...
Tergantung pola pikir kita
Dan tentu saja tergantung kepentingan yang mengikutinya...

Hari ini saya mencoba belajar sesuatu tentang loyalitas..
Loyalitas tidak bisa dipaksakan..
Apalagi sampai dibumbui dengan "ancaman"
Tentu saja "kebijakan" itu akhirnya menjadi tidak bijak...
Saat semuanya hanya berupa tuntutan-tuntutan tanpa pemberian contoh yang semestinya...

Mengajak....
Bergandengan tangan....
Menghadapi bersama...
Memberikan contoh kongkrit...
Menjadi yang terdepan...
Tentu itu cara yang lebih indah dan mulia

Jika hal-hal itu sudah kita miliki...
Loyalitas itu tidak perlu dituntut...
Loyalitas itu akan datang dengan sendirinya..
Dan makin menguat seiring dengan waktu

Inilah saat yang tepat untuk kembali belajar
Bahwa sesuatu yang indah akan kita dapatkan jika cara mendapatkannya juga indah...
Insya Allah... jika kita menyertakan Allah dalam setiap langkah dan helaan nafas kita..
Tidak ada yang tidak mungkin...
Termasuk hal ini : LOYALITAS

Aamiiin....

Hati ini milik-Mu Ya Rabb

Ya Rabb....
Begitu seringnya hamba meninggalkan-Mu...
Betapa seringnya bukan Engkau yang ada dipikiranku
Ampuni hamba Ya Rabb....

Hati ini adalah milik-Mu
Ku mohon selalu pada-Mu Ya Rabb...
Beri hamba kekuatan untuk menjaga hati milik-Mu ini
Agar senantiasa selalu mengingat dan menyebut nama-Mu

Ya Rabb....
Dosa dan kesalahanku melebihi banyaknya buih-buih ombak dipantai
Khilafku tak terhitung lagi jumlahnya
Namun ya Rabb ternyata ampunan-Mu sangat luas,,,
Hamba malu pada-Mu...

Ya Rabb....
Ku mohon kuatkan hati ini hanya untuk-Mu
Hanya untuk cinta-Mu
Hanya untuk kasih sayang-Mu
dan untuk orang-orang yang mencintai-Mu
Aamiiin....

"Lupa" Itu Salah Satu Nikmat

Lupa.... iya ini tentang lupa...
Sungguh ini tentang lupa, salah satu nikmat-Nya yang sering terlupakan.
Lupa untuk disyukuri.... Lupa dihargai...
Bayangkan jika nikmat lupa ini tidak ada...
Ooh sungguh berat hidup ini..
Semua peristiwa akan sangat lekat dalam ingatan yang tentu saja akan semakin membebani hidup kita..
Membuat langkah menjadi berat bahkan sangat berat...
Dengan begitu banyaknya persoalan hidup, tentu bermacam pula perasaan yang bisa timbul dihati kita...
Rasa sedih, marah, benci dan dendam tentu akan sangat mempengaruhi kondisi emosi kita...
Atau rasa gembira sampai tertawa terbahak-bahak. Bagaimana jika kita tidak bisa melupakan kegembiraan itu..? apakah sepanjang hari kita akan tertawa karena teringat terus akan hal itu...?
sungguh capeknya hidup ini...
Lalu bagaimana perasaan-perasaan itu bisa berangsur hilang dari hati kita...?
Tentu saja dengan sifat LUPA itu...
 "Lupa adalah salah satu anugrah-Nya, yang  sayang sekali sering lupa kita syukuri"
Lupa adalah nikmat bagi setiap manusia, dan hendaknya kita banyak bersyukur pada Allah SWT atas nikmat-Nya yang tak terhitung..
Allahu'alam 

Sungguh ini hal baru untukku...
Mencoba memberanikan diri menulis...

Karena menurutku, menulis sama dengan membaca dua kali...
Apapun yang kita tulis, kita selalu akan membacanya minimal dua kali dalam hidup kita...
Selain bisa menuangkan isi hati dan pikiran kita, menulis juga bisa membuat kita belajar kembali tentang bagaimana perjalanan hidup kita...
Adakah pembelajaran yang bisa kita ambil ataukah ada hal yang memang mesti hanya akan menjadi kenangan yang lagi-lagi tentu itu juga bisa dijadikan pembelajaran...

Dipenghujung bulan September 2015 kumulai langkah pertama ini
dengan ucapan "Bismillahirrohmanirrohim......